Mengapa dinding bata merah lebih sulit dipaku daripada
dinding Hebel/bata ringan ?
Ini adalah pertanyaan paling umum masyarakat awam. Secara
tidak sadar mereka mengira bahwa lebih susah dipaku menjadikannya lebih kuat.
Bata ringan “lebih empuk” berarti lebih buruk. Pendapat dan cara membandingkan
seperti ini tidak benar. Mengapa begitu? Sama seperti pembahasan sebelumnya
kuncinya masih terletak pada semen.
Dinding terluar sebuah bangunan terdiri dari lapisan semen,
yang bersifat mengikat , melekat dan keras. Tahukah Anda ketebalan plaster
semen dinding yang terbuat dari bata merah dan bata ringan? Plaster bata merah
bisa mencapai 4 cm, plaster bata ringan hanya sekitar 4 mm atau hanya 10% dari
bata merah. Bata merah membutuhkan semen setebal 4 cm karena permukaan per biji
bata merah tidak rata. Antara satu bata merah dengan bata merah yang lain juga
lebih tidak rata. Berbeda dengan bata ringan yang presisi, seragam dan rata,
kebutuhan semen untuk bata ringan lebih sedikit.
Bagi Anda yang mulai bingung, Anda boleh bertanya apa hubungannya? Ketika Anda akan memaku sebuah tembok, lapisan pertama yang pertama kali ditembus paku tersebut adalah lapisan semen plaster. Semen juga yang memberikan ketahanan pada dinding dan menghasilkan sensasi lebih susah ditembus. Pada dinding bata merah, paku harus menembus lapisan semen setebal 4 cm, sedangkan pada bata ringan hanya 4 mm. Pukulan ujung paku beberapa kali saja sudah mampu menembus lapisan setebal 4 mm. Berarti dinding bata ringan lebih jelek ?
Lakukan cara pembanding dengan benar terlebih dahulu.
Video Bata Merah Jika Dipaku.