Bata ringan aac atau hebel tahan api



Bata ringan AAC telah lulus Uji Ketahanan Api dengan semburan api besar selama 4 jam hingga suhu lebih dari 1.000 0C, jauh lebih lama dan panas dibandingkan api sebuah kebakaran di dunia nyata. Suhu di sisi luar dinding bata ringan hanya mencapai 85 0C dan tidak retak. Berbeda dengan bata merah konvensional yang ketahanannya rata-rata hanya di bawah 2 jam. Ketika bata merah terbakar panas akan merambat dengan lebih cepat sehingga suhu di permukaan luarnya mencapai 400 0C. Dengan demikian perabot di dalam sebuah rumah yang terbakar akan terbakar dengan sendirinya.

Selain pori, penyebab bata ringan lebih tahan panas daripada bata merah adalah bahan dasarnya. Bata merah umumnya memiliki bahan dasar berupa tanah liat, sedangkan untuk bata ringan salah satu bahannya menggunakan pasir silika. Pasir ini memiliki sifat tahan api yang baik. Inilah sebabnya bata ringan lebih tahan api daripada bata merah konvensional. Di berbagai negara maju, penggunaan material beton ringan aerasi semacam Hebel dapat mengurangi biaya premi asuransi kebakaran, serta direkomendasikan untuk penyekat ruang-ruang pengolahan dan penyimpanan data seperti ruang komputer dan ruang arsip.