Bata ringan atau hebel tahan gempa

Dinding seperti apakah yang tahan gempa? Sebuah penelitian tentang dampak material dinding pada bangunan dengan beton di daerah dengan aktivitas seismik (A Comparative Study of Effect of Infill Materials on Seismic Performance of Reinforced Concrete Building, Nayakar A Prakash) menunjukkan bahwa perpindahan dinding bata ringan masih lebih kecil dibandingkan dengan dinding bata merah yang disebabkan oleh bobotnya yang lebih ringan dan kepadatan yang lebih kecil dari bata merah. Saat terjadi gempa, pembengkokan dinding pada tembok dengan bata ringan lebih sedikit daripada bata merah.



Pembengkokan dinding bata merah lebih disebabkan karena beban bata merah dan ikatan semen yang kuat. Bobot bata ringan hanya 1/3 bata merah sehingga lebih resisten terhadap pembengkokan

Bata ringan termasuk bata yang telah banyak dipakai di India. India merupakan daerah yang rawan gempa, terutama India bagian utara, padahal India hanya memiliki 1 titik pertemuan lempeng tektonik. Jumlah ini masih lebih sedikit dibandingkan dengan Indonesia yang merupakan tempat pertemuan 4 lempeng tektonik yang masih aktif. Oleh karena itu sudah seyogyanya kita menerapkan sistem bangunan tahan gempa demi keselamatan keluarga dan biaya jangka panjang.