Bata ringan adalah
Teknologi bahan bangunan terus berkembang, salah satunya
adalah Beton ringan aerasi (Autoclaved Aerated Concrete) atau sering disebut
juga Bata ringan. Dalam artikel ini kita akan mengenal Bata ringan lebih dekat.
Mulai dari sejarah, teknologi, karakteristik dan berbagai sisi lain dari
material bahan bangunan ini.
Sebagai Konsultan, Arsitek, Developer ataupun
Kontraktor, tentu mempunyai dasar penilaian mengapa menggunakan suatu produk
dalam proyek bangunan.
Maka pengetahuan teknologi bahan bangunan harus selalu
diupdate supaya kesalahan dalam mengambil keputusan dalam dunia konstruksi
dapat dihindari.
Hebel/Bata ringan AAC adalah beton seluler dimana
gelembung udara yang ada disebabkan oleh reaksi kimia, adonan AAC umumnya
terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium
pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi).
Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan
mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi,
selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan
beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat,
tergantung kepadatan yang diinginkan.
Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran.
Adonan beton aerasi yang masih mentah ini, kemudian dimasukkan ke autoclave
chamber atau diberi uap panas dan diberi tekanan tinggi. Suhu di dalam
autoclave chamber sekitar 183 derajat celsius. Hal ini dilakukan sebagai proses
pengeringan atau pematangan.
Saat pencampuran pasir kwarsa, semen, kapur, gypsum,
air, dan alumunium pasta, terjadi reaksi kimia. Bubuk alumunium bereaksi dengan
kalsium hidroksida yang ada di dalam pasir kwarsa dan air sehingga membentuk
hidrogen. Gas hidrogen ini membentuk gelembung-gelembung udara di dalam
campuran beton tadi. Gelembung-gelembung udara ini menjadikan volumenya menjadi
dua kali lebih besar dari volume semula. Di akhir proses pengembangan atau
pembusaan, hidrogen akan terlepas ke atmosfer dan langsung digantikan oleh
udara. Rongga-rongga udara yang terbentuk ini yang membuat beton ini menjadi
ringan.