Saat ini seiring berkembangnya teknologi terutama dalam
bidang rekayasa teknik sipil dan bangunan, penemuan akan bahan-bahan bangunan
yang baru terus bermunculan. Dalam satu dekade terakhir kita sudah umum melihat
struktur kuda-kuda bangunan dari baja ringan, konstruksi rumah atau bangunan dengan
sistem pre-fabrikasi, penutup atap atau penutup dinding luar dari spandeck,
termasuk bahan pengisi dinding dari bata ringan maupun batako press. Khusus
untuk bahan yang digunakan untuk pengisi dinding rumah atau bangunan, saat ini
terdapat berbagai macam pilihan material dinding rumah mulai dari bata ringan
hingga panel dinding. Apa benar bata merah lebih kuat?
Memilih material yang tepat dan berkualitas sangat
diperlukan untuk membangun dinding rumah. Dinding memiliki peran yang penting
terhadap ketahanan konstruksi sebuah bangunan. Anda tentu tak ingin menemui
sejumlah masalah di kemudian hari seperti retak dinding atau rembesan air saat
musim hujan, bukan?
Material pengisi dinding yang sering dipakai untuk bangunan
saat ini adalah bata merah dan bata ringan. Penggunaan bata merah konvensional
sudah umum kita lihat di berbagai bangunan dari dulu hingga kini. Bahan
material ini, hingga sekarang sepertinya masih menjadi pilihan utama masyarakat
kendati sudah banyak penemuan dalam bidang teknologi bahan seperti bata ringan,
batako press, dan sebagainya. Cukup bisa dimaklumi, karena harga per biji bata
merah lebih murah dari bata ringan. Antara kualitas dengan harga, manakah yang
lebih layak dipilih?
Hasil tes lab telah membuktikan! Tidak benar bahwa bata
merah lebih kuat
Banyak orang beranggapan bahwa dinding yang menggunakan bata
merah lebih kuat karena bata merah lebih padat isinya. Padahal yang menyebabkan
dinding bata merah kuat adalah plesteran semennya. Semakin tebal plesteran
semakin kuat pula dinding tersebut. Hasil tes lab membuktikan bahwa bata merah
hanya memiliki kuat tekan sebesar 25.5 kg/cm2 sedangkan bata ringan memiliki
kuat tekan sebesar 41 kg/cm2.