1. Bata Merah
Penggunaan bata merah sebagai bahan pengisi dinding
bangunan sudah umum kita lihat diberbagai bangunan dari dulu hingga kini. Bahan
material ini, hingga sekarang sepertinya masih menjadi pilihan utama masyarakat
kendati sudah banyak penemuan dalam bidang teknologi bahan seperti bata ringan,
batako press, dsb. Cukup bisa dimaklumi, bata merah masih lebih banyak
digunakan dari pada bata ringan atau batako press, karena selain sudah teruji
kekuatannya, mendapatkan jenis material ini pun tidak susah.
Material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat
menjadi perlindungan tersendiri bagi bangunan Anda dari bahaya api. Tidak semua
tanah liat bisa digunakan, hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.
Bata merah umumnya memiliki ukuran panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5
cm. Ukurannya yang kecil memberikan kemudahan dalam hal pengangkutan,sangat
bisa digunakan untuk membentuk bidang kecil,murah harganya,mudah pula
mendapatkannya. Untuk dinding seluas 1 m2, bila mengguanakan bata berukuran 23
cm x 17 cm x 5 cm, kira-kira membutuhkan 70 buah bata merah.
Bahan baku yang dibutuhkan untuk memasang dinding bata
merah adalah semen dan pasir ayakan. Saat pemasangan tidak memerlukan perekat
khusus, untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya 1
takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Sedangkan untuk
dinding yang tidak harus kedap air dapat menggunakan perbandingan 1:4 hingga
1:6.
Spesifikasi Bata Merah:
• Berat jenis kering (?) : 1500 kg/m3
• Berat jenis normal (?) : 2000 kg/m3
• Kuat tekan : 2,5 – 25 N/mm² (SII-0021,1978)
• Konduktifitas termis : 0,380 W/mK
• Tebal spesi : 20 – 30 mm
• Ketahanan terhadap api : 2 jam
• Jumlah (kebutuhan) bata merah per 1 m2 : 30 – 35 buah
tanpa construction waste
Kelebihan Bata Merah:
– Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang.
– Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan.
– Mudah untuk membentuk bidang kecil
– Murah harganya
– Mudah mendapatkannya
– Perekatnya tidak perlu yang khusus.
– Tahan Panas, sehingga dapat menjadi perlindungan
terhadap api.
Kekurangan Bata Merah:
– Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi
– Menyerap panas pada musim panas dan menyerap dingin
pada musim dingin, sehingga suhu ruangan tidak dapat dikondisikan atau tidak
stabil.
– Cenderung lebih boros dalam penggunaan material
perekatnya.
– Kualitas yang kurang beragam dan juga ukuran yang
jarang sama membuat waste-nya dapat lebih banyak.
– Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka
dibutuhkan pelsteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup
rata.
– Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding
lainnya.
– Berat, sehingga membebani struktur yang menopangnya.
– Bata merah menimbulkan beban yang cukup besar pada
struktur bangunan.
2. Bata Hebel / Bata Ringan AAC
Bata ringan atau sering disebut hebel atau celcon dibuat
dengan menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup ringan, halus dan memilki
tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat memperingan
beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta
meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding
berlangsung. Kemudian pertanyaan yang beredar dimasyarakat tentunya adalah
apakah bata ringan sudah bisa menggantikan bata merah baik tinjauan dari harga,
kekuatan, kemudahan mendapatkannya, motode pemasangan dan lain-lain. Agar lebih
dalam, mari kita bedah satu-satu agar kita bisa mengetahui kelebihan dan
kelemahan masing-masing.
Ukuran pada umumnya adalah: panjang 60 cm, tinggi 20 cm
dengan ketebalan antara 8 cm -10 cm. Campuran atau komposisi bahannya terdiri
dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta
sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan
tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Untuk pemasangan
pada dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan 8 buah bata ringan.
Pemasangan bata ringan ini cukup mudah, bisa langsung
diberi acian tanpa harus diplester terlebih dahulu dengan menggunakan semen
khusus. Semen khusus hanya perlu diberi campuran air. Namun pemasangan bata
ringan juga dapat menggunakan pasir dan semen seperti pemasangan pada batako,
bata press dan bata merah.
Spesifikasi Bata Ringan:
• Berat jenis kering : 520 kg/m3
• Berat jenis normal : 650 kg/m3
• Kuat tekan : > 4,0 N/mm2
• Konduktifitas termis : 0,14 W/mK
• Tebal spesi : 3 mm
• Ketahanan terhadap api : 4 jam
• Jumlah
(kebutuhan) bata ringan per 1 m2 : 8 – 9 buah tanpa construction waste.
Kelebihan Bata Ringan:
– Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga
dapat menghasilkan dinding yang rapi.
– Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat
penggunaan perekat.
– Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil
beban struktur.
– Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
– Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata
biasa.
– Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya
ditentukan hanya 2,5 cm saja.
– Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya
rembesan air.
– Mempunyai kekedapan suara yang baik.
– Kuat tekan yang tinggi.
– Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.
Kekurangan Bata Ringan:
– Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung,
membuang sisa cukup banyak.
– Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan, yang
saat ini sudah tersedia di lapangan.
– Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena
jika tidak dampaknya sangat kelihatan.
– Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering
dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa.
– Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
– Agak susah mendapatkannya, hanya toko material besar
yang menjual bata ringan ini.
– Penjualannya pun dalam volume (m3) yang besar.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing
bahan memiliki kelebihan dan kekurangan. Batako press adalah jenis material
penutup dinding yang paling ringan dan ekonomis berdasarkan tinjauan biaya,
namun memiliki kekurangan seperti tidak terlalu baik meredam suara. Sementara
batu bata konvensional cukup berat sehingga secara tidak langsung mempengaruhi
load factor dari struktur bangunan. Sementara bata ringan memiliki keuntungan
diantaranya pekerjaan lebih rapih dan presisi, tidak memerlukan banyak mortar
untuk spesinya namun harganya relatif lebih mahal dibandingkan batako dan batu
bata biasa.